Semua barang rumah tangga pada umumnya, agar awet dan
tidak mudah rusak tentunya memerlukan
perawatan, khusus untuk perabotan jenis barang-barang yang sudah lawas, barang
tempo dulu, atau barang yang sudah berumur tua (Barang jaman dulu) ungkapan lain
disebut dengan istilah Barang Antik, alasan
sederhana disebut sebagai barang antik karena segi bentuk keunikan dan tingkat kelangkaan
keberadaan barang yang sudah sangat jarang ditemukan lagi, itulah mungkin sebagai alasan rasional disebut sebagai
barang antik.
Barang perabotan jadul anda
secara otomatis akan bernilai menjadi barang antik seiring dengan bertambahnya
kurun waktu, oleh karena itu agar tetap terjaga dan awet, tidak cepat rusak,
atau supaya kualitasnya tidak menurun
dan tetap bernilai tentunya memerlukan perawatan yang ekstra, nah, berikut ini
cara sederhana merawat barang jadul (antik) :
A. Cara Perawatan
}
Perawatan
terhadap barang antik, identik dengan cara memberesihkan, nah sebelum
memberesihkan barang-barang antik yang anda miliki, alangkah lebih baik kita
mengetahui terbuat dari apa bahan barang antik anda miliki, untuk menghindari
kesalahan barang kali jenis barang antik anda tidak cocok dengan media bahan
zat pemberesih yang akan digunakan, sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak
kita harapkan, langkah awal bisa kita gunakan dengan kuas kecil atau dengan
Kemoceng (terbuat dari bulu ayam atau sejenisnya) untuk memberesihkan debu yang
menempel.
}
Usahakan suhu
ruangan tempat menyimpan barang antik anda tidak terlalu lembab karena akan
menyebabkan barang antik anda cepat berjamur atau berkarat, sehingga di
khawatirkan merusak kualitas barang antik anda.
}
Usahakan jangan
gunakan zat larutan pemberesih yang mengandung silicon, pada dasarnya
silicon untuk mengkilapkan barang, namun
sebaliknya silicon merupakan ibarat magnet debu sehingga barang antik kita
mudah kotor cepat berdebu lagi.
B. Beberapa contoh bahan
material barang antik, dan cara memberesihkannya, diantaranya :
}
Barang antik
yang terbuat dari kayu, gunakan zat pemberesih atau berbentuk minyak bukan
semprotan, tuang pada lap kain kemudian diamkan dalam semalaman kemudian gosok
dengan perlahan agar kotoran /debu dapat kita beresihkan. Ingat hati-hati
jangan langsung menuangkan zat pemberesih pada barang antik anda karena
dikhawatirkan zat pemberesih terlalu keras sehingga bisa merusak lapisan cat
pada material barang antik anda.
}
Barang antik
yang terbuat dari bahan kain lawas, sudah berumur tua (kain-kain tradisional),
contohnya kebaya, selendang batik tulis
lawas, kain tenun, kain songket yang biasanya ada rajutan benang emasnya. Untuk
perawatannya pertama-tama keluarkan dari lemari pakaian atau tempatnya dan dari
plastik pembungkusnya, kemudian angin-anginkan agar kena udara segar tanpa kena
langung oleh sinar matahari, karena panas matahari dapat merusak tekstur benang
kain maupun warna kainnya. Dan mengakibatkan tekstur kain menjadi keras
sehingga dikhawatirkan kain jadi mudah sobek.
Metode cara memberesihkan kain batik, kain tenun,
kain songket lawas, dan sejenisnya. Siapkan tiga wadah, rendam dengan air hangat
dalam wadah pertama, wadah kedua isi dengan larutan pemberesih dengan air dingin setelah di kucek dan
berbusa masukan kain lawas anda kucek sebentar tanpa diperas, kemudian setelah
itu angkat dan masukan kembali ke wadah yang pertama untuk memberesihkan sisa
busa sabun tanpa di peras, dan terakhir wadah yang ketiga isi dengan air dingin
masukan kain lawas anda kucek sebentar untuk memberesihkan sisa busa sabun yang
masih menempel pada kain kemudian angkat tanpa di peras, setelah itu keringkan
dengan cara di angin-anginkan, tanpa di jemur langsung di bawah sinar matahari.
}
Barang antik
yang terbuat dari bahan Porcelen atau keramik, jenis barang antik ini merupakan
jenis barang pecah belah, jadi harus ekstra hati-hati, khususnya dalam memegang
barang ketika sedang memberesihkan barang tersebut. Contoh seperti guci atau
pajangan-pajangan berupa patung, piring dll, cara sederhana memberesihkannya
dengan spons ditambah dengan cairan pemberesih ,gosok dengan pelan-pelan bilas
dengan air beresih, kemudian keringkan dengan lap kering, hati-hati pastikan
tidak ada sisa air sabun yang masih menempel atau berkubang pada badan barang,
karena dapat meninggalkan bercak noda sehingga dapat merusak kualitas barang
antik anda.
}
Barang antik
berupa koin-koin kuno seperti uang logam, materialnya bisa dari tembaga, perak
bahkan koin kuno materialnya ada yang dari emas. Bagi anda yang ingin simpel
bisa menggunakan layanan jasa yang sudah mempunyai keahlian secara profesional
karena mereka sudah faham dan mengetahui zat pemberesih yang pas dan cocok
tergantung dari bahan material koleksi koin kuno anda, agar hasil kualitasnya
bisa sangat memuaskan tanpa merusak koleksi koin-koin kuno anda.
}
Cara sederhana pengalaman
saya pribadi untuk menghilangkan kotoran atau karat yang menempel pada koleksi
koin-koin kuno anda, bisa dengan menggunakan minuman bersoda dengan cara di
rendam tunggu beberapa menit, kemudian keringkan dengan lap kering dengan cara
di gosok secara perlahan
}
Cara lainnya untuk
noda bandel yang menempel pada koleksi koin kuno anda, bisa menggunakan alat
penghapus pencil yang terbuat bahan karet, gosok dengan satu arah dan secara
perlahan-lahan, ulangi sampai dua kali, noda bandel yang menempel akan hilang
dan mengelupas dari koin kuno koleksi anda.
Perabotan barang-barang jadul (baca:
barang antik) seiring bertambahnya kurun waktu, secara umum penampilannya
secara fisik memang cenderung terlihat kusam,kumel, alias kotor karena debu
yang menempel pada barang tersebut, karena menunjukan proses waktu yang sudah
lama eksistensi sebuah barang, bisa beberapa dekade bahkan ada yang sampai
ratusan tahun, namun untuk sebagian orang, penampilan barang antik yang secara
fisik memang terlihat kusam dan kotor itulah sebagai identitas sudut seninya.
Jadi kesimpulannya sangat relatif tergantung dari sudut pandang dan kepuasan
tiap orang berbeda-beda.
Demikian artikel sederhana ini semoga bermanfaat, saya pribadi
hanyalah pria sederhana yang baru menyadari mempunyai hobi, terhadap barang-barang
jadul (barang antik), he...he...he... (Salam
Hoby)